Rabu, Mei 05, 2010

Tren Terbaru Profesi Software Engineer

Perangkat lunak kini sudah menjadi tren saat ini dimana perangkat lunak menjadi mesin yang mengendalikan system pengambilan keputusan didalam dunia bisnis yang berfungsi sebagai bentuk pelayanan dan penelitian keilmuan modern. Perangkat lunak juga bias dipakai dalam segala bentuk system transportasi, medis, telekomunikasi, militer, industry, hiburan, produk-produk kantor. Oleh karena itu peran perangkat lunak benar-benar tidak lepas dari kehidupan modern yang bisa dipergunakan dalam semua aspek mulai dari hal pendidikan sampai dengan rekayasa genetika, dan teknologi yang meliputi semua aspek produksi perangkat lunak mulai dari tahap awal spesifikasi, desain, implementasi sampai dengan pemeliharan itu semua biasa disebut dengan Software Engineering.

Dengan perkembangan Software Engineering membuat cara pandang masyarakat tentang perangkat lunak mulai tersebar luas, dan sebagai orang yang menerapakan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak dalam mendesain, pengembangan, pengujian, dan evaluasi perangkat lunak dan sistem yang membuat komputer atau apapun yang berisi perangkat lunak disebut dengan Software Engineer.

Perkembangan software enginner dimulai sebelum pertengahan tahun 1990-an, dimana awalnya sebagian besar praktisi perangkat lunak menyebut dirinya programmer atau software developer, tanpa memandang pekerjaan yang sebenarnya. Banyak orang lebih suka menyebut dirinya pemrogrammer dan software developer, karena dapat diterima secara luas, sementara istilah software engineer masih dalam perdebatan. Istilah programmer sering digunakan sebagai istilah yg merujuk kepada mereka yang tidak memiliki tools, keterampilan, pendidikan, atau etika untuk membangun perangkat lunak yang berkualitas baik. Akibatnya, banyak praktisi menyebut diri sendiri sebagai software engineer untuk melepaskan diri dari stigma yang melekat pada kata programmer. Di banyak perusahaan, untuk berbagai kategori programmer, nama jabatan programmer atau software developer telah diubah menjadi software engineer. Istilah tersebut menimbulkan kebingungan, karena ada beberapa penolakan, dengan argumentasi bahwa semua orang pada dasarnya melakukan hal yang sama dengan perangkat lunak, sedangkan yang lain menggunakan istilah untuk membuat sebuah perbedaan, dengan argumentasi bahwa pekerjaan tersebut benar-benar berbeda
Maka dari itu sebagai seorang software engineer harus mempunyai kemampuan, diantaranya :

1.Menguasai keterampilan dan pengetahuan rekayasa perangkat lunak.
2.Mampu bekerja sebagai perorangan dan sebagai bagian dari suatu tim untuk mengembanghkan suatu perangkat lunak yang berkualitas.
3.Mampu merancang suatu perangkat lunak sesuai dengan sasaran proyek. Batasan biaya, waktu, pengetahuan, sistem yang berjalan dan organisasi.
4.Mampu memberikan desain solusi sesuai dengan aplikasi yang dibangun dan mampu mengintegrasikan dengan pendekatan etis, sosial, hukum dan ekonomi.
5.Mampu mendemonstrasikan suatu pemahaman akan teori, model, teknik dalam hal identifikasi masalah dan analisa, desain perangkat lunak, pengembangan, implementasi, verifikasi dan dokumentasi.
6.Mampu dan paham akan pentingnya negosiasi, kebiasaan bekerja efektif, leadership dan komunikasi baik dengan stakeholders maupun dengan rekan tim pada saat pengembangan software.
7.Selalu mempelajari model baru, teknik, teknologi yang muncul serta mengembangkan profesional yang berkelanjutan.

Dalam suatu website juga yang dipaparkan oleh pak romi untuk membentuk SDM dengan profesi software engineer, paling tidak yang perlu dibenahi dan disoroti adalah sebagai berikut:
1.Memperbaiki kurikulum pendidikan jurusan computing, khususnya bidang Software Engineering termasuk untuk development technique, standard methodology, certification, management, dan entrepreneurship
2.Keterlibatan pemerintah diperlukan dalam membuat pipa antara software developer dan pasar, juga masalah kebijakan proteksi ke perusahaan software local
3.Mengarahkan SDM software engineer kita untuk memiliki keunggulan defacto (kreatifitas) dan keunggulan dejure (degree) sekaligus, dalam level sesuai dengan kemampuan yang bisa diraih
4.Membina para spesialis software engineer kita untuk menjadi seorang versatilist, karena Gartner Group memperkirakan dalam laporan khususnya bahwa dalam tahun 2010, pasar IT dunia akan dikuasai oleh para versatilist, yang menggerus 40% lapangan kerja spesialis
5.Manfaatkan Internet sebagai alat softmarketing, personal branding dan knowledge sharing. Dengan populasi lebih dari 1 miliar pada tahun 2008 ini, mau tidak mau, suka tidak suka, kita akan masuk, bersentuhan dengan Internet dan secara tidak sadar Internet membentuk kultur dan behavior baru dalam kehidupan sehari hari. Sekali lagi tidak ada satu media massapun yang akan bisa menandingi oplah media bernama Internet ini.

Selain kemampuan yang harus dimiliki seorang software engineer, seorang software engineer juga harus mempunyai kode etik, dan amat disayangkan Di negara kita Indonesia, sejauh ini belum ada kode etik khusus yang ditujukan bagi profesi Software Engineer dan IT (Information Technology) . Sebagai salah satu bidang profesi, Software Engineer dan IT Profesional bukan pengecualian , diperlukan rambu-rambu tersebut yang mengatur bagaimana para IT profesional ini melakukan kegiatannya. Maka dari itu Joint team IEEE Computer Society dan ACM telah mengeluarkan kode etik dalam bidang software engineering, antara lain harus mengikuti Delapan Prinsip berikut :
1.Masyarakat, Perekayasa perangkat lunak akan bertindak secara konsisten sesuai dengan kepentingan masyarakat.
2.Klien dan Atasan, Perekayasa perangkat lunak akan melakukan yang terbaik bagi klien dan atasan mereka, konsisten dengan kepentingan masyarakat.
3.Produk, Perekayasa perangkat lunak akan mejamin bahwa produk mereka dan modifikasi yang mereka lakukan terhadapnya memenuhi standar profesional yang setinggi-tingginya.
4.Penilain, Perekayasa perangkat lunak akan mempertahankan integritas dan independensi penilaian profesional mereka.
5.Manajemen, Manajer dan pemimpin rekayasa perangkat lunak akan mengikuti dan mempromosikan pendekatan etis terhadap manajemen pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak.
6.Profesi, Perekayasa perangkat lunak akan mempertinggi integritas dan reputasi profesinya konsisten dengan kepentingan masyarakat.
7.Kolega, Perekayasa perangkat lunak akan bersifat adil dan mendukung terhadap koleganya.
8.Diri Sendiri, Perekayasa perangkat lunak akan berpartisipasi dalam pembelajaran seumur hidup mengenai praktek profesi mereka dan akan mempromosikan pendekatan etis terhadap praktek profesi tersebut.

Kode Etik ini dibuat terkait dengan perilaku dan keputusan yang dibuat oleh para Software Engineering Profesional yang mencakup profesi praktisi, pendidik, manajer, supervisor, pembuat kebijakan dan termasuk trainee dan mahasiswa profesi Sofware Engineering.
Referensi :
http://romisatriawahono.net/2008/06/30/software-engineer-sebagai-sebuah-profesi/
http://en.wikipedia.org/wiki/Software_engineer



Tidak ada komentar:

Posting Komentar